Minggu, 05 Februari 2012

Kaligrafi Islam


Baru-baru ini aku sedang berlatih kaligrafi khususnya hiasan mushaf untuk MTQ Kabupaten tahun ini, persiapannya sih sudah lama tapi sekarang sudah mulai intens (berner gak sih tulisannya :) ) latihan, mulai dari nulis kaligrafi, khat nasakh, ataupun shuluts. Persiapan yang matang memang sangat diperlukan untuk menghadapi pertandingan besar seperti ini. Kalau juara satu di kabupaten di kirim lagi tingkat provinsi, juara satu lagi di kirim ke tingkat nasional, dan kalau juara satu lagi di tingkat nasional maka aku akan di kirim di tingkat internasional.
Karena sering liat-liat di internet atau browsing tentang kaligrafi, jadi pengen shere tentang kaligrafi Islam, kaligrafi sangat menarik untuk di pelajari, tentu kalian sering liat kaligrafi islam seperti yang di bawah ini
Nah, yang di atas sana sedikit contoh tulisan kaligrafi, ada berbagai macan jenis tulisan dalam seni kaligrafi Islam ini, di antaranya khat nasakh, khat shuluts, khat kufi, dan banyak lagi yang lainnya. Melihat keindahan tulisan di atas tidak kah kalian pingin tahu cara menulisnya atau seputar sejarahnya. Ternyata tidak sesimpel atau semudah di liat dari karyanya, ternyata dalam menulis satu huruf saja banyak ketentuan-ketentuannya, misalnya dalam menulis khat nasakh huruf alif ditulis dengan tinggi 5 titik dan sedikit condong ke kiri.
Wow, baru tau kan atau memang sudah ada yang pernah tau, nah ternyata gak gampang membuat kaligrafi yang indah dan anggun perlu latihan yang rajin dan tidak mudah putus asa dalam mengerjakannya.
Pengertian Kaligrafi
Kata kaligrafi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata. Kalios (caalios) artinya indah dan graf (graph) yang artinya gambar atau tuisan, jadi kaligrafi (calligraphy, caligraphie) berarti: tulisan yang indah.
Dalam bahasa Arab kaligarafi disebut Fann Al-Khath (seni tulis) kalau dari bahasa Indonesia mungkin dulu ada yang di namakan tulisan indah waktu SD aku dulu. Kata Khath bisa diartikan garis atau tulisan. Karena tulisannya lurus mirip satu garisan. Orang yang ahli dalam menulis halus disebut al-kath-thaath (calligrapher-calligrafist).
Secara terminologi. Maka pengertian kaligrafi, sebagaimana dikemukakan Syeh Syamsudin al-Kafarani adalah sebagai berikut:
“Khat/kaligrafi adalah suatu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya, dan cara-cara merangkainya menjadi sebuah tulisan yang tersusun. Atau apa-apa yang ditulis di atas garis-garis; bagaimana cara menulisnya dan menentukan mana yang tidak perlu ditulis; menggunakan ejaan yang perlu digubah dan menentukan cara bagaimana untuk menggubahnya.”
Gaya-Gaya Khat Kaligrafi
Fakta sejarah membuktikan, lebih 1000 tahun sebelum Islam. Perjalanan kaligrafi Arab sangat lambat perkembangannya. Baru setelah Islam datang kaligrafi Arab mulai diminati dan dikembangkan, saking bersemangatnya perburuan gaya-gaya baru tulisan Arab, diperkirakan akar-akar tulisan pecah sampai 400 gaya (aliran)
Namun demikian apabila diteliti lebih jauh, banyak gaya tulisan itu yang bermiripan atu dengan yang lainnya. Oleh karena itu dipeloporo oleh Ibnu Muqlah, aliran-aliran dan gaya tersebut di saring seluruhnya hanya kepada enam gaya saja yaitu: tsuluts, nasakh,  tawaqi, raihani, muhaqqaq dan riqa’.
Sedangkan Kamil Al-Baba meneyebutkan. Tulisan-tulisan  Arab klasik ada enam, dari sinialah nama Shish Qalam dikenal, yaitu: Kufi, Tsuluts, Nasakh, Farisi, Riq’i dan Diwani.
1. Khat Kufi
Khat Kufi pada periode awal Islam banyak digunakan untuk menyalin kitab suci al-Qur’an. Kufi, adalah gaya tulisan Arab yang karakter dominannya (kubisme). Secara alamiah, gaya-gaya Kufi tumbuh beragam. Diantaranya adalah:
- Kufi Murabba’ (berbentuk kubus)
- Kufi Muwarraq (berdaun) berdekorasi flora
- Kufi Mudhaffar (dikepang) berdekorasi flora
- Kufi Mutarabith Mu’aqqad (berlilit-berkaitan)
2. Khat Tsuluts
Nama ini diambil dari kata “tsuluts” yang berarti sepertiga, angka tersebut merujuk pada sepetiga kalam tumar yang berukuran klasik 24 helai bulu kuda.
Menurut Zaid style Tsuluts terbagi 2 menjadi kelompok besar, yakni:
Pertama, Tsuluts Adi, jenis ini ditulis dengan menggunakan pena yang ketebalannya sebesar empat milimeter, biasa di gunakan untuk titel kitab-kitab, kepala (nama) surat dalam al-Qur’an sebagainya.
Kedua, Tsuluts Jali, yaitu tsuluts yang ukuran ketebalan tulisan utamanya minimal delapan milimeter. Digunakan untuk keperluan dekoratif, papan informasi dan sebagainya.
3. Khat Nasakh
Nama tulisan Nasakh atau Naskhi secara etimologis adalah berasal dari kata kerja nasakha yang berarti menghapus, dan dapat pula kata tersebut mengandung arti menyalin hal itu disebabkan tulisan tersebut digunaka untuk menyalin mushaf al-Qur’an dan naskah-naskah lainnya.
4. Khat Farisi
Tulisan gaya ini masih dipakai di India guna menuis dalam bahasa Urdu. Istilah Farisi ikenakan padanya mengingat tempat kemunculannya dan berkembangnya adalah di wilayah Faris (Furs) atau kini adalah negara Iran.
5. Khat Riq’i atau Riq’ah
Istilah Riq’i atau Riq’ah berasal dari kata riqa yang merupakan bentuk jamak dari kata ruq’ah yang mempunyai arti potongan atau lembaran daun halus, konon para kaligrafer pernah menggunakan benda ini sebagai media tulisannya. Khat ini dipercaya berkembang maju pada era dinasti Ustmani di Turki higga terpakai luas diseluruh wilayah kekuasaannya.
6. Khat Diwani atau Diwani Jali
Kata “Diwan” adalah sebuah kata Arab yang mempunyai lebih dari satu arti (musytarak) ialah: kumpulan teks, buku yang memuat kumpulan syair atau antolagi, daftar prajurit dan tempat atau kantor untuk membicarakan masalah-masalah kepemerintahan (Persia).
Dari bentknya yang melingkar-lingkar dan halus dapat diduga model ini khusus digunakan untuk menulis hal-hal yang sangat berharga.
Itu sedikit informasi tentang pengertian kaligrafi, sejarahnya dan berbagai macam gaya-gaya tulisan dalam kaligrafi Islam, semoga ini dapat berguna dan kalian tertarik mempelajari seni tulis ini, yaitu Kaligrafi. :)

Tidak ada komentar: